FREE] Rumus Korek Motor 4 Tak PDF Books this is the book you are looking for, from the many other titlesof Rumus Korek Motor 4 Tak PDF books, here is alsoavailable other sources of this Manual MetcalUser Guide RUMUS-RUMUS FISIKA SMP - WordPress.com2 2 1 1 A F A F = Gaya Apung / Gaya Ke
Relatedto Rumus Korek Motor 4 Tak. Get Access Rumus Korek Motor 4 TakPDF and Download Rumus Korek Motor 4 Tak PDF for Free. RUMUS-RUMUS FISIKA SMP - WordPress.com2 2 1 1 A F A F = Gaya Apung / Gaya Ke Atas FA = Wu - Wf FA = ρ.V.g A2 = Luas Penampang 2 FA = Gaya Ke Atas Wu=
Tags:bore updurasi exhaustexhaustkorek harianmesin 2 takmotor 2 takoprek mesinpower . Korek motor 2 tak untuk pomula. Cara porting polish kedua jauh lebih modern dan aman yaitu dengan menggunakan mesin cnc. Jual jok fiz r roadrace terbaik dengan harga rp264.000 dari toko online ratih galery, kota surabaya. Kubah dibuat sebesar 9 cc dengan
Vay Tiền Nhanh. Qualquer ficha técnica que se preze sobre motores informa dois dados em destaque o torque e a potência. Ao longo dos anos, diversos mitos – e algumas informações desencontradas – surgiram. O objetivo dessa reportagem do Garagem360 é explicar como cada uma dessas grandezas funciona e o que elas representam no uso diário dos motoristas. Primeiro, é preciso entender melhor o que elas são. “O torque basicamente é uma força aplicada a algo”, afirma o engenheiro mecânico e professor na FEI Rafael Serralvo. Ao apertar um parafuso, por exemplo, é aplicado um torque para fazê-lo girar. Quer ganhar um e-book exclusivo com dicas para cuidar melhor de seu veículo? Assine nossa newsletter neste link. Em um motor, é ele obtido após a explosão no interior do cilindro. Essa força pressiona o pistão para baixo, que move o virabrequim e faz com que as rodas girem. Embora esteja diretamente ligado à potência, já que ela nada mais que é o resultado entre a multiplicação entre o torque e a rotação, o mais importante é a forma como essa força é transferida para as rodas do carro. Chefe da divisão de motores e veículos do Centro de Pesquisas do Instituto Mauá de Tecnologia, Renato Romio diz que essa situação pode ser comparada a uma bicicleta. “Uma pessoa muito forte consegue mover um peso grande, mas a uma velocidade baixa, pois não consegue girar os pedais muito rapidamente”, explica. “Por outro lado, uma pessoa mais fraca não vai conseguir mover o mesmo peso, mas consegue ir mais rápido porque consegue mover o pedal mais facilmente.” Na prática O torque máximo é alcançado sempre em rotações mais baixas, enquanto a potência total só chega nos giros mais altos. Para um propulsor ser utilizável em veículos de passeio o ideal é que essa distância entre o ápice de ambas seja o menor possível. “Isso faz com que o rodar seja mais confortável e sem exigir tantas trocas de marcha, porque quando se enfrenta uma subida, a potência cai e o torque aparece. Para vencê-la, é preciso reduzir a marcha e com isso também se perde velocidade.” Se essa distância entre ambos for muito grande, um carro até conseguirá encarar um aclive, mas em uma velocidade baixa. O fato é que as duas grandezas são importantes para um veículo. Nos últimos meses, a Volkswagen mudou a nomenclatura de seus modelos. O Polo foi o responsável por inaugurar essa nova filosofia, estampando em sua traseira o logo 200TSI. O numeral faz referência aos 200 Nm de torque que o motor turbo de três cilindros é capaz de gerar. A potência máxima é de 128 cv. Pegando o hatch como exemplo, sua faixa ideal de torque é entre as 2 mil e rpm. Já a potência total só aparece em rpm. Com dois mil giros, seu motor produz 57,1 cv, quase a metade de sua capacidade total. LEIA MAIS Gasolina, etanol, eletricidade conheça prós e contras dos combustíveis automotivos Dicas para se dar bem na prova da CNH Para efeito de comparação, o propulsor 1,6l Gamma do Hyundai HB20 gera os mesmos 128 cv de potência, mas a 6 mil rpm. Já o torque máximo é de 161,80 Nm a 4 mil rpm. Nos mesmos 2 mil giros do 1,0l turbo da VW o propulsor de origem coreana entrega 36,2 cv e 127,48 Nm de torque. Retornando ao exemplo da subida, ambos os carros conseguem vencê-la, mas o modelo alemão faria isso mais rápido e podendo carregar mais peso que o popular da marca asiática. Para que o HB20 consiga acompanhá-lo, é necessário pisar mais no acelerador para compensar essa diferença entre os dois motores. “O mais importante ao avaliar um propulsor não é nem o número final, mas como isso é entregue ao longo das rotações”, explica Rafael Serralvo. No caso do TSI da Volkswagen, e de muitos outros turbinados, o torque máximo vem assim que o veículo começa a andar. Isso não significa que esse tipo de propulsor seja melhor do que os aspirados, apenas que são mais eficientes nessas rotações mais baixas. No fim o que vale mesmo é como o carro consegue transformar esse torque do motor em potência para as rodas. Para o uso urbano não adianta um grande número se ele só for obtido em altas rotações. O fundamental é que o propulsor seja elástico, que é quando essa distribuição entre os dois é feita de maneira equilibrada conforme o motor sobre o giro. — Testados Agora que ficou mais claro o que cada um representa, confira na galeria todos os modelos testados pelo Garagem360 em 2017. Para treinar, em todas as avaliações há uma ficha técnica completa, inclusive com os dados de potência e torque. ASSISTA AGORA
Kepala silinder engine 2-tak pada dasarnya terlihat sangat tidak menarik dan sederhana. Namun dibalik kesederhanaan itu faktanya sangat berpengaruh pada seberapa baik kemampuan mesin anda berlari dan bertahan. Pabrikan menggunakan variasi pola sirip luar kepala silinder untuk membuat mesin bekerja lebih baik. Beberapa orang melakukan hal yang sama bahwa pola sirip radial memberikan performa yang baik, tapi A. Graham Bell tidak setuju. Menurutnya pola sirip bentuk konvensional sudah memadai. Dia menjelaskan hal yang paling penting ada pada permukaan ruang bakar dan letak busi, bukan terlalu fokus terhadap pola sirip. Hasil riset dibukunya, bahwa hal yang penting diperhatikan dalam korek kepala silinder 2-tak adalah letak posisi busi, lebar squish dan squish clearance. Tujuannya adalah untuk mengurangi panas di permukaan piston agar terhindar dari detonasi. Alasannya, karakter mesin dua tak mudah panas dan terjadi detonasi itu yang menjadi penyebab performa motor tidak stabil dan buruk. Beberapa percobaan membuktikan bahwa kepala silinder yang memiliki squish hand dan letak businya tepat berada ditengah memiliki karakteristik mesin yang bertenaga dan stabil. Sebaliknya jika Kepala silinder tidak memiliki squish hand akan mudah terjadi detonasi. Posisi busi disamping pada kepala silinder menyebabkan terlalu banyak panas yang diterima piston, sehingga performanya tidak sebaik kepala silinder dengan letak busi ditengah. Untuk melihat seberapa baik kepala silinder motor 2 tak, anda dapat melihat jelaga yang menempel di kepala piston. Jika jelaga di kepala piston berada ditengah dan kecil maka squish berfungsi dengan baik. Hal itu menandakan panas terkonsentrasi hanya pada tengah piston. Dan sedikit area kepala piston yang terkena panas hasil pembakaran. Inilah pentingnya kita memperhatikan squish pada kepala silinder 2-tak. Sehingga apa yang kita lakukan saat korek kepala silinder mendapat hasil yang sesuai. Semoga bermanfaat untuk sahabat Rubrikotomotif. Jika sahabat menyukai kontent ini silahkan di share. Mari kita berbagi manfaat ilmu otomotif. Update your Knowladge Now! only at Previous Post No more post
Cara Menghitung Porting Motor 2 Tak Paling Mudah Cara Menghitung Porting Motor 2 Tak Paling Mudah - Merubah atau modifikasi porting blok piston "boring" memang paling lazim di lakukan oleh para tuner dalam korek motor 2 tak. Bukan tanpa alasan, cara ini memang di anggap paling mudah dan bisa menambah tenaga mesin menjadi lebih meningkat. Modifikasi porting blok piston "boring" pada dasarnya bisa di lakukan dengan 4 cara, yakni merubah tinggi port, memperbesar ukuran port, mengarahkan kembali jendela port dan menghaluskan saluran port. Namun pada kesempatan kali ini bangkigi hanya akan membahas yamg paling pentingnya saja, yakni merubah tinggi port nya saja. Untuk lebih lengkapnya silahkan sobat simak di bawah ini. Cara Menghitung Tinggi Port Motor 2 Tak Merubah tinggi port sama halnya dengan merubah "durasi" buka tutupnya port, jika sobat ingin melakukan hal ini tentu saja sobat harus melakukan dengan cara dan perhitungan tertentu. Lantas bagai mana cara menghitungnya ? Bagi seorang tuner hal ini mungkin tidak menjadi masalah besar, karena memang sudah terbiasa modifikasi pada silinder blok "boring" ini di lakukan. Tapi bagi sobat yang awam dalam permesinan hal ini mungkin akan menjadi masalah besar, tidak bisa di pungkiri rasa ketakutan dalam pengerjaan yang jauh dari harapan akan datang dan bisa di rasakan. Untuk cara menghitungnya silahkan sobat simak juga di bawah ini. Caranya cukup mudah kok, sobat tinggal konversikan ukurannya dari mm ke derajat putaran kruk as. Untuk mempermudah kita ambil contoh pada blok NSR SP, dimana diketahui ; • Lb Bilas = 42 mm • Lb Transfer primer dan sekunder = 42 mm • Lb Buang = 26 mm Perlu sobat ketahui Deck Height NSR memiliki ukuran 0 mm, yang berarti bibir piston pada saat berada di TMA sebidang dengan bibir blok, yakni 0 mm. Angka di atas adalah tinggi porting terbaik pada silinder blok "boring" NSR yang hanya untuk di jadikan sebagai pacuan atau gambaran. Maka salah besar jika sobat langsung mengaplikasikan angka tersebut pada silinder blok Yamaha RX King, Fiz R atau motor 2 tak lainnya. Lantas angka berapa yang harus di pakai jika ingin mengaplikasikan pada silinder blok Yamaha RX King ? Untuk mengetahuinya sobat konversikan terlebih dulu ke satuan derajatnya, jika sudah di dapat sobat konvergensi kan lagi pada satuan mm dengan di tambahkan Deck Height. Lantas bagaimana cara mengkonversikan dari satuan mm ke derajat nya ??? Lengkapnya sobat ikuti terus ulasan ini sampai habis. Langkah pertama sobat harus ketahui cari tahu terlebih dulu data-data di bawah ini ; • Stroke NSR dan stroke RX King • Panjang stang seher "piston" NSR dan panjang stang piston RX King Jika data-datanya sudah sobat ketahui, langkah selanjutnya sobat gambar pada kertas atau jika ingin lebih akurat sobat bisa menggunakan software Auto Cad. Untuk memperjelas sobat juga bisa lihat pada gambar di bawah ini. Contoh ; menentukan derajat bukaan lubang buang pada blok yang akan di tiru "Blok NSR". 1• Buat Lingkaran penuh dengan diameter yang seukuran dengan stroke NSR, gambarkan titik pusatnya dalam koordinat axis yakni X dan Y. Pada titik lingkaran paling atas beri tanda 0° kruk as " hal tersebut untuk melambangkan derajat putaran kruk as. 2• Gambar garis vertikal dengan seukuran panjang stroke + panjang stang piston, dengan posisi garis melalui titik pusat lingkaran dan ujung garis paling bawah bertemu dengan ujung paling bawah lingkaran. "Hal ini untuk melambangkan titik pusat dari rangkaian silinder, piston dan kruk as". 3• Buat titik pada ujung atas garis vertikal tersebut dengan di beri angka 0 mm. Anggap saja angka 0 mm tersebut adalah posisi piston saat di TMA. 4• Kemudian buat titik lagi pada garis vertikal tersebut dengan diberi tanda huruf B dan buat titik tersebut dengan seukuran tinggi Lb buang "diketahui pada contoh adalah 26 mm" berarti jarak dari titik 0mm ke titik B adalah 26 mm. 5• Gunakan jangka dan buat jarak bukaan jangka tersebut seukuran dengan panjang stang piston NSR. Hai ini untuk melambangkan panjang stang piston. 6• Jarum jangka sobat posisikan pada titik yang di beri huruf B tadi, sedangkan untuk mata pensilnya sobat coretkan pada lingkaran yang mampu di jangkau oleh jangka tersebut. Hal ini untuk melambangkan posisi stang piston pada gambar atau rangkaian. 7• Langkah terakhir sobat tinggal ukur berapa derajat dari posisi 0 mm derajat kruk as terhadap poin enam tadi dengan menggunakan busur derajat. Setelah langkah-langkah di atas sobat kerjakan dengan benar dan sudah di ketahui hasilnya. Langkah selanjutnya sobat tinggal hitung berapa mm tinggi pada tiap port yang akan di rubah "silinder blok RX King". Untuk caranya sobat tinggal ikutin langkah seperti di atas tadi dengan benar dan berurutan. Jika sudah di lakukan dan di dapat hasilnya, sobat harus ketahui juga ukuran deck height nya "deck height RK King". Jika sudah, hasil dari perhitungan tadi pada tiap port yang akan dirubah kemudian sobat tambahkan dengan ukuran deck height nya. Kemudian jika sobat ingin melebarkan port lubang buang nya, sobat bisa buat dengan angka maksimal 70% dari diameter piston. Contoh diameter piston NSR memiliki 59 mm. Maka lubang buang maksimal nya 59 × 70% = jika di bulatkan menjadi 42 mm . Jika lubang buang memiliki angka yang lebih dari 42 mm maka cincin piston "ring piston" akan cenderung menekan berlebihan, sehingga silinder akan mudah aus.
rumus korek motor 2 tak